Pola kalimat TIU SKD adalah tulisan tentang salah satu mata uji yang harus Kalian kuasai dalam menghadapi seleksi SKD sekolah kedinasan maupun CPNS. Dalam tes ini, peserta tes harus dapat mengidentifikas kalimat yang memiliki pola yang sama.
Dalam artikel ini, Kakak bermaksud untuk membantu meningkatkan pemahaman kalian tentang Pola Kalimat TIU SKD dengan pendalaman materi dan contoh soal.
Pengertian Kalimat
Kalimat adalah unit/satuan bahasa terkecil yang mengandung suatu pikiran yang utuh. Pikiran yang utuh dapat hadir dalam bentuk lisan atau pun tulisan. Dalam bentuk lisan, kalimat ditandai dengan intonasi dan nada. . Dalam bentuk tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Dari sudut kelengkapan pikiran, kalimat setidaknya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P) dan tersusun dalam pola yang sesuai dengan kaidah.
Pola Kalimat
Pola kalimat atau sering juga disebut struktur kalimat adalah rangkaian kata dari suatu kalimat penuh yang dilihat dari karakter dan fungsi sintaksis masing-masing kata. Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang biasa disebut juga jabatan kata atau peran kata, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket).
Kalimat bahasa Indonesia baku minimal terdiri atas dua unsur, yakni S dan P. Unsur yang lain (O, Pel, dan Ket) dapat wajib hadir, atau tidak wajib hadir dalam suatu kalimat tergantung pada konteks dan bentuk kalimat. Unsur-unsur kalimat dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Subjek(S)
Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek biasanya merujuk pada pelaku, sosok, sesuatu hal, atau masalah dibicarakan..Posisi S dapat diisi ole:
a) kata benda/frasa nomina, misalnya
Kakek itu sedang melukis.
b) kata kerja/frasa verbal, atau klausa, misalnya
Berjalan kaki menyehatkan badan (S yang diisi kata keija/frasa verbal).
2. Predikat (P)
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang menjelaskan S. P dapat berupa kata atau frasa namun sebagian besar berkelas verbal atau adjektiva, tetapi dapat juga numeral, nominal atau frasa nominal. Kata adalah sering digunakam pada kalimat nominal.
Contoh :
Ibu sedang tidur siang (tidur siang adalah P = kata kerja/frasa verbal).
Soal ujian ini sulit sekali (P = kata sifat/frasa adjektif).
Presiden RI yang akan datang adalah Anis Baswedan. (P = pemakaian kata adalah pada frasa nominal).
3. Objek (O)
Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi Predikat (P). Objek biasanya diisi dengan nomina, frasa nominal atau klausa. Letak Objek (O) selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu veba yang menuntut wajib hadirnya O. Objek dapat dicari dengan rumus pertanyaan apa atau siapa terhadap tindakan Subjek.
Contoh :
Mereka memancing ikan Pari (O = kata benda/frasa nominal).
Orang itu menipu adik saya (O yang diisi dengan kata benda/frasa nominal).
4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya di belakang P yang berupa verbal. Posisi ini juga bisa ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga bisa sama, yaitu nominal atau frasa nominal. Akan tetapi, antara Pel dan O terdapat perbedaan.
Contoh:
Setiap orsospol // berlandaskan // Pancasila
S P Pel
Bapak Kepala Sekolah // membacakan //Pancasila
S P O
Hal lain yang membedakan Pel dengan O adalah jenis pengisiannya. Pel bisa diisi oleh adjektiva, frasa adjektif, frasa verbal, dan frasa preposisional.
Contoh:
Kita benci pada kemunafikan (Pel-nya frase preposisional).
Mayang bertubuh mungil (Pel-nya frase adjektiva).
Sekretaris itu mengambilkan bosnya air minum (Pel-nya frase nominal).
Pak Lam pergi bermain tenis (Pel-nya frase verbal).
5. Keterangan (Ket)
Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan Pel dan klausa dalam sebuah kalimat. Pengisi Ket adalah adverbial, frasa nominal, frasa proposisional, atau klausa. Posisi Ket boleh manasuka, di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Contoh :
- Antoni menjilid makalah kemarin pagi.
- Antoni kemarin pagi menjilid makalah.
- Kemarin pagi Antono menjilid makalah.
Keterangan terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya keterangan waktu, tempat, cara, alat, alasan/sebab, tujuan, similatif, dan penyerta. Contoh :
Itu tadi sekelumit pembahasan tenyang Pola Kalimat TIU SKD. Belum lengkap memang, tapi nanti akan Kakak sempurnakan ya tulisan ini. Semoga membantu dan salam sukses selalu.
No responses yet